Keluarga

Saudi dan Ikhwan 13 -1979-

Shah Iran Mohammed Reza Pahlevi membaca pidatonya saat dilantik

____________SAUDI DAN IKHWAN____________
1979
Penulis : Taufik Muhammad Yusuf
(Mahasiswa International University of Africa Khartoum, Sudan)

Chapter 13.
**

Ada apa dengan tahun 1979?
Setidaknya, sejarah mencatat tiga peristiwa besar dan krusial ditahun ini yang mempengaruhi hubungan Saudi dan Ikhwan. Dimana efeknya masih kentara terasa dan terjadi sampai saat ini.

Pertama adalah tumbangnya dinasti Pahlavi yang didukung Amerika melalui revolusi rakyat yang disebut-sebut sebagai salah satu revolusi terbesar dalam sejarah modern setelah revolusi Perancis dan revolusi Bolshevik. Pada Februari 1979, Shah Mohammed Reza Pahlavi tumbang dan dinasti pahlawi yang monarki kemudian resmi diganti dengan Republik Islam Iran dibawah pemimpin agung Syi'ah Ayatullah Ruhollah Khomeini.

20 November 1979 atau 1 Muharram 1400 Hijriyah, umat Islam yang baru saja menunaikan ibadah haji dikejutkan oleh pendudukan bersenjata terhadap Masjidil Haram yang dilakukan oleh ratusan Jama'ah As-Salafiyah Al-Muhtasibah yang dipimpin Juhaiman bin Muhammad Ibn Saif Al-Otaibi sekaligus membai'at Muhammad Abdullah Al-Qahthani sebagai Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu umat islam.

Setelah sempat bertahan di mesdil haram selama dua Minggu, pasukan Saudi akhirnya mampu mengakhiri pendudukan bersenjata Juhaiman dkk pada tanggal 4 Desember 1979. Dua puluh hari kemudian atau tepatnya tanggal 25 Desember 1979, pasukan Uni Soviet masuk ke Afghanistan untuk mensupport pemerintahan Republik Demokratik Afghanistan (yang berideologi komunis) dari serangan oposisi yang didukung AS dan Saudi.

**

Jadi, apa pengaruh revolusi Iran, peristiwa Juhaiman dan perang Soviet vs Afghanistan terhadap hubungan Saudi dan Ikhwan?

Sebagaimana telah dijelaskan di tulisan-tulisan sebelumnya, Ikhwan adalah otak dibalik revolusi dustur Yaman tahun 1948 yang menggulingkan pemerintahan monarki Mutawakkilite Kingdom of Yaman yang beraliran Syiah Zaidiyah. Dan kita sudah tau posisi Saudi yang justru kontra dengan revolusi dan malah mendukung Kerajaan Mutawakkiliyah Zaidiyah. Di Mesir, Ikhwan juga otak dibalik revolusi Juli menggulingkan pemerintahan monarki raja Faruq tahun 1952. Saudi, sebagai salah satu pemerintahan monarki absolut menyadari dengan baik semangat revolusi Ikhwan yang bisa menjadi ancaman terhadap pemerintahan Alu Sa'ud kapan saja.

Ketika revolusi Yaman tahun 1948 'diaborsi' oleh revolusi tandingan dukungan Saudi dan Gamal Abdul Nasir yang menjadi salah satu tokoh revolusi Juli akhirnya malah memberangus Ikhwan, maka Ikhwan menjadikan revolusi Iran sebagai salah satu model revolusi rakyat yang berhasil mendirikan 'Republik Islam' atau negara agama/Islam. Belum lagi, revolusi Iran juga didukung oleh tokoh Ikhwan Al-'Allamah Ahmad Moftizadeh, seorang tokoh Sunni putra Syeikh Mahmud Moftizadeh; ulama Syafi'iyah dan Mufti Kurdistan Iran. (Dikemudian hari, Al-Allamah Ahmad Moftizadeh justru dipenjara dan disiksa oleh rezim syi'ah dan meninggal beberapa Minggu setelahnya).

Ketika Jama'ah Juhaiman yang anti Alu Sa'ud menduduki Mesjidil Haram November tahun yang sama, Alu Sa'ud sebagai penguasa Saudi menyadari dengan benar bahaya setiap 'gerakan revolusi' yang bisa mengancam tahta mereka kapan saja. Meski sejatinya, Ikhwan dan revolusi Iran tak punya hubungan langsung dengan Kelompok Juhaiman. Belum lagi ikut campur Khomeini dan statemennya bahwa Amerika berada dibalik pendudukan Mesjidil haram.

Akan tetapi, keretakan hubungan Ikhwan dan Saudi tak nampak dipermukaan dan justeru mereda ketika perang Afghan-Soviet berkecamuk. Saudi dan Ikhwan yang sama-sama anti komunisme menemukan jalannya sendiri dalam perang Afghanistan. Sejak itu, Saudi menjadi negara donatur yang mensupport Mujahidin Afghanistan. Di era ini, gerakan Shahwah Islamiyyah tumbuh subur hingga Uni Soviet terusir dari Afghanistan tahun 1989. Tiba-tiba perang teluk II meletus tahun 1990 dan sikap Saudi terhadap Ikhwanpun berubah.

**

01-05-2020.
Saudi dan Ikhwan 13 -1979- Saudi dan Ikhwan 13 -1979- Reviewed by al irtifaq on 06.14 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Tinggalkanlah Komentar yang ahsan. Buuriktum Fiih....

Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.