##KELUARNYA WANITA (HIKMAH DARI KISAH PERANG JAMAL)
Saya teringat kembali terhadap sejarah perang "JAMAL". Dimana waktu itu Ummul Mu'minin 'Aisyah Radhiyallahu 'anha berada di Mekkah, kemudian Tholhah dan Zubair menuju ke Mekkah, mereka musyawarah dan sepakat untuk menuntut atas kematian khalifah Utsman bin Affan. Waktu itu juga, amir yang ada di Yaman datang untuk melaporkan kejadian yang sama kepada ketiga sahabatnya. Akhirnya mereka sepakat dan mereka berjalan. Ketika berjalan, akhirnya waktu itu Ali bin Abi Tholib keluar dr Madinah dengan pasukannya, begitu juga 'Aisyah dan ketiga orang itu berjalan bersama pasukannya, dan akhirnya mereka ini bertemu.
Ali mengirim utusan kepada Thalhah dan Zubair untuk menyampaikan, " Jika kalian berbeda dengan apa yang telah disampaikan oleh Al Qa'qa' bin 'Amr, maka tahanlah hingga kami datang untuk mempelajari masalah ini". Kemudian Tholhah dan Zubair mengirim jawaban tertulis, "Kami pada permasalahan yang berbeda dengan Al Qa'qa' tetap memiilih berdamai". Orang-orang pun merasa lega, namun timbul kekhawatiran di dalam hati orang-orang para pembunuh Utsman (Khowarij). Mereka berunding dan sepakat untuk menelusup di kedua belah pihak kaum muslimin untuk mengobarkan peperangan. Allahul Musta'an.
Ketika 'Aisyah sampai ke Mata Air yang bernama Hau'ab,'Aisyah mendengar suara anjing. Maka 'Aisyah bertanya, "Ini dimana?", mereka menjawab "Ini mata air Hau'ab", 'Aisyah berkata, "Kita kembali", Mereka bertanya, "Kenapa kita kembali wahai ummul mu'minin?". 'Aisyah mengatakan apa yang disabdakan oleh Rasulullah, "Apabila salah seorangdari pada istri Rasulullah keluar, maka ia akan mendengar gonggongan anjing Hau'ab."
Ketika 'Aisyah kembali, maka bertemulah kedua pasukan, yaitu pasukan 'Ali dan pasukan 'Aisyah, dan terjadilah kesalahpahaman di antara kedua belah pihak. Kedua pasukan saling berhadapan, Pasukan 'Ali berjumlah 20.000 orang, dan pasukan 'Aisyah berjumlah 30.000 orang, mereka di sekeliling 'Aisyah. Maka 'Aisyah duduk di atas sekedupnya di atas unta. Kemudian 'Aisyah pun maju dan berhenti di tempat yang mana ia dapat leluasa melihat pasukan yang tengah bertempur, saling hantam dan saling menyerang. Kemudian 'Aisyah memberi Mushaf kepada Ka'ab bin Sur Qadhi Bashrah dan berkata, "ajaklah mereka kepada kitabullah". Maka Ka'ab bin Sur maju mengajak mereka kepada Kitabullah dan ia disambut oleh bagian depan pasukan Kufah. Di sata itu pula Abdullah bin Saba' dan para pengikutnya berada di pasukan dan membunuh siapa saja yang dapat mereka bunuh. Dan akhirnya mereka membunuh Ka'ab bin Sur dengan hujan panah, dan menghujani sekedup 'Aisyah dengan panah hingga sekedup itu menjadi seperti landak.
Dan kemudian banyak sekali orang dari kedua belah pihak yang mati dalam peperangan itu di sekeliling untanya 'Aisyah. Baik dari pasukan 'Ali maupun dari pasukan 'Aisyah. Pasukan 'Ali berniat untuk melindungi 'Aisyah, dan pasukan 'aisyah pun juga berniat melindungi 'Aisyah. Maka di siniliah terjadi salah paham dan berakibat saling bunuh membunuh.
Maka disitulah menjadi sebab perang ini dinamakan perang JAMAL. Setelah perang jamal ini selesai, 'Aisyah mendengar dan membaca Firman Allah :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu" [Al-Ahzab : 33]
Maka 'Aisyah Radhiyallahu 'anha menangis tersedu-sedu hingga basahlah pakaiannya dan menyesal...
================
Penulis
Abu 'Abdillah Al Faqir Ilaa Rabbihi
Saya teringat kembali terhadap sejarah perang "JAMAL". Dimana waktu itu Ummul Mu'minin 'Aisyah Radhiyallahu 'anha berada di Mekkah, kemudian Tholhah dan Zubair menuju ke Mekkah, mereka musyawarah dan sepakat untuk menuntut atas kematian khalifah Utsman bin Affan. Waktu itu juga, amir yang ada di Yaman datang untuk melaporkan kejadian yang sama kepada ketiga sahabatnya. Akhirnya mereka sepakat dan mereka berjalan. Ketika berjalan, akhirnya waktu itu Ali bin Abi Tholib keluar dr Madinah dengan pasukannya, begitu juga 'Aisyah dan ketiga orang itu berjalan bersama pasukannya, dan akhirnya mereka ini bertemu.
Ali mengirim utusan kepada Thalhah dan Zubair untuk menyampaikan, " Jika kalian berbeda dengan apa yang telah disampaikan oleh Al Qa'qa' bin 'Amr, maka tahanlah hingga kami datang untuk mempelajari masalah ini". Kemudian Tholhah dan Zubair mengirim jawaban tertulis, "Kami pada permasalahan yang berbeda dengan Al Qa'qa' tetap memiilih berdamai". Orang-orang pun merasa lega, namun timbul kekhawatiran di dalam hati orang-orang para pembunuh Utsman (Khowarij). Mereka berunding dan sepakat untuk menelusup di kedua belah pihak kaum muslimin untuk mengobarkan peperangan. Allahul Musta'an.
Ketika 'Aisyah sampai ke Mata Air yang bernama Hau'ab,'Aisyah mendengar suara anjing. Maka 'Aisyah bertanya, "Ini dimana?", mereka menjawab "Ini mata air Hau'ab", 'Aisyah berkata, "Kita kembali", Mereka bertanya, "Kenapa kita kembali wahai ummul mu'minin?". 'Aisyah mengatakan apa yang disabdakan oleh Rasulullah, "Apabila salah seorangdari pada istri Rasulullah keluar, maka ia akan mendengar gonggongan anjing Hau'ab."
Ketika 'Aisyah kembali, maka bertemulah kedua pasukan, yaitu pasukan 'Ali dan pasukan 'Aisyah, dan terjadilah kesalahpahaman di antara kedua belah pihak. Kedua pasukan saling berhadapan, Pasukan 'Ali berjumlah 20.000 orang, dan pasukan 'Aisyah berjumlah 30.000 orang, mereka di sekeliling 'Aisyah. Maka 'Aisyah duduk di atas sekedupnya di atas unta. Kemudian 'Aisyah pun maju dan berhenti di tempat yang mana ia dapat leluasa melihat pasukan yang tengah bertempur, saling hantam dan saling menyerang. Kemudian 'Aisyah memberi Mushaf kepada Ka'ab bin Sur Qadhi Bashrah dan berkata, "ajaklah mereka kepada kitabullah". Maka Ka'ab bin Sur maju mengajak mereka kepada Kitabullah dan ia disambut oleh bagian depan pasukan Kufah. Di sata itu pula Abdullah bin Saba' dan para pengikutnya berada di pasukan dan membunuh siapa saja yang dapat mereka bunuh. Dan akhirnya mereka membunuh Ka'ab bin Sur dengan hujan panah, dan menghujani sekedup 'Aisyah dengan panah hingga sekedup itu menjadi seperti landak.
Dan kemudian banyak sekali orang dari kedua belah pihak yang mati dalam peperangan itu di sekeliling untanya 'Aisyah. Baik dari pasukan 'Ali maupun dari pasukan 'Aisyah. Pasukan 'Ali berniat untuk melindungi 'Aisyah, dan pasukan 'aisyah pun juga berniat melindungi 'Aisyah. Maka di siniliah terjadi salah paham dan berakibat saling bunuh membunuh.
Maka disitulah menjadi sebab perang ini dinamakan perang JAMAL. Setelah perang jamal ini selesai, 'Aisyah mendengar dan membaca Firman Allah :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu" [Al-Ahzab : 33]
Maka 'Aisyah Radhiyallahu 'anha menangis tersedu-sedu hingga basahlah pakaiannya dan menyesal...
================
Penulis
Abu 'Abdillah Al Faqir Ilaa Rabbihi
Keluarnya Wanita (Hikmah Dari Sejarah Perang Jamal)
Reviewed by al irtifaq
on
22.35
Rating:
Tidak ada komentar:
Tinggalkanlah Komentar yang ahsan. Buuriktum Fiih....