Keluarga

Sahabat Rasulullah Yang Lebih Baik dan Mulia dari Abu Bakr Ash Shiddiq dan Umar bin Al Khoththob Radhiyallahu 'Anhuma

** Siapa Sahabat Rasulullah Yang Lebih Baik dan Mulia dari Abu Bakr Ash Shiddiq dan Umar bin Al Khoththob Radhiyallahu 'Anhuma Dalam Umat Islam?

Tentu di antara kita masih bertanya-tanya, "apa ada Sahabat Rasulullah yang lebih baik dari Abu Bakr dan Umar?". Mungkin bagi yang belum tahu akan menjawab 'Tidak ada' atau 'Wallahu a'lam'. Ya mungkin karena ilmu yang belum sampai kepadanya.

Sebelum menjawab pertanyaan itu di sini, kita akan membahas pengertian dari Sahabat itu sendiri. Semoga bisa diambil faidahnya oleh kita semua.....

PENGERTIAN SAHABAT
==============
1. MENURUT LUGHOH/BAHASA.
Shahabi diambil dari kata-kata Shahabat = Persahabatan, dan bukan diambil dari ukuran tertentu yakni hrs lama bersahabat, hal ini tdk demikian, bahkan persahabatan ini berlaku untuk setiap orang yg menemani orang lain sebentar atau lama. Maka dpt dikatakan seseorang menemani si fulan dalam satu masa, setahun, sebulan, sehari atau sejam. Jadi persahabatan bisa saja sebentar atau lama. Abu Bakar Al-Baqilani (338-403H) berkata : “Berdasarkan defenisi bahasa ini, maka wajib berlaku difinisi ini terhadap orang yg bersahabat dgn Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kendatipun ha sejam di siang hari. Inilah asal kata dari kalimat Shahabat ini”. [Lisanul “Arab II:7; Al-Kilayat fi ‘Ilmir Riwayah hal.51 oleh Al-Khathib Al-Baghdadi ; As-Sunnah Qablat-Tadwin hal. 387]

2. MENURUT ISTILAH ULAMA' AHLI HADITS.
Kata Ibnu Katsir : “Shahabat ialah orang Islam yg bertemu dgn Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun waktu bertemu dgn beliau tdk lama dan tdk meriwayatkan satu hadits pun dari beliau”.

Kata Ibnu Katsir :” Ini pendpt Jumhur Ulama Salaf (terdahulu) dan Khalaf (belakangan)”. [Al-Baa’itsul Hatsits Syarah Ikhtisar ‘Uluumil-Hadits Lil-Hafizh Ibnu Katsir oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir hal. 151 cet. Darut turats Th. 1399H/1979M.]

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani melengkapi definisi Ibnu Katsir, ia Berkata :”Definisi yg paling shahih tentang Shahabat yg telah aku teliti ialah :

“Orang yg berjumpa dgn Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan beriman dan wafat dalam keadaan Islam”.

Masuk dalam difinisi ini ialah orang yg bertemu dgn Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baik lama atau sebentar, baik meriwayatkan hadits dari beliau atau tdk, baik ikut berperang bersama beliau atau tdk. Demikian juga orang yg pernah melihat beliau sekalipun tdk duduk dalam majelis beliau, atau orang yg tdk pernah melihat beliau krn buta. Masuk dalam definisi ini orang yg beriman lalu murtad kemudian kembali lagi kedalam Islam dan wafat dalam keadaan Islam seperti Asy’ats bin Qais.

##Kemudian yg tdk termasuk dari definisi shahabat ialah :
A. Orang yg bertemu beliau dalam keadaan kafir meskipun dia masuk Islam sesudah itu (yakni sesudah wafat beliau).
B. Orang yg beriman kpd Nabi Isa dari ahli kitab sebelum diutus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan setelah diutus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dia tdk beriman kpd beliau.
C. Orang yg beriman kpd beliau kemudian murtad dan wafat dalam keadaan murtad. Wal’iyaadzu billah. [Al-Ishabah fil Tanyizis-Shahabah I hal. 7-8 cet. Daarul-fikr 1398H.]

Keluar pula dari definisi shahabat ialah orang-orang munafik meskipun mereka bergaul dgn Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah dan Rasul-Nya mencela orang-orang munafik, dan nifaq lawan dari iman, dan Allah memasukkan orang munafik tergolong orang-orang yg sesat kafir dan ahli neraka [Lihat : Al-Qur’an surat An-Nisaa : 137,138,141,142,143,145. Juga surat Ali Imran : 8 - 20].

Sistim mu’amalah yg diterapkan oleh Rasulullah dan para shahabat dalam bergaul dgn orang-orang munafiqin jelas menunjukan bahwa shahabat bukanlah munafiqin dan munafiqin bukanlah shahabat. Jadi tdk bisa dikatakan bahwa diantara shahabat ada yg munafik !!! Ayat-ayat Al-Qur’an dgn jelas membedakan mereka :

Allah menyuruh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memerangi orang-orang kafir dan munafiq [At-Taubah:73, At-Tahriim:9], sedangkan kpd orang-orang yg beriman , Allah menyuruh beliau menyaygi mereka [Asy-Syu’araa’ :215, Al-Fath:29].

3 PENDAPAT ULAMA.
Definisi yg diberikan oleh Ibnu Hajar mrpk definisi Jumhur Ulama di antara mereka ialah Imam Bukhari, Imam Ahmad, Imam Madini, Al’iraqi, Al-Khatib, Al-Baghdadi, Suyuti dll. Ibnu Hajar berkata : Inilah pendpt yg paling kuat. Di antara ahli Ushul Fiqih yg berpendpt demikian Ibnul Hajib, Al-Amidi dan lain-lain. [Fathul Mughits 3/93-95, ‘Ulumul-Hadits oleh Ibnu Shaleh hal. 146 ; At-Taqyid wal-idah Al-’Iraqi hal. 292 Alfiyah Suyuti hal. 57; Fathul Bari 7/3;Al-Ihkam fi Ushulil-Ahkam Lil-Amidi:83; Tanbih Dzawi Najabah ila ‘Adalatis Shahabah hal. 11.]

Nhah, Jika ada pertanyaan, "SIAPAKAH SAHABAT RASULULLAH YANG PALING BAIK DAN PALING MULIA DARI ABU BAKR DAN UMAR?"

Maka jawabannya adalah NABI ISA 'ALAHIS SALAM.... Kenapa??? Nhah di sini akan kita bahas sedikit.

Nabi Isa diberi 3 kedudukan yang sangat tinggi oleh Allah sekaligus yaitu :
1. Beliau adalah Seorang Nabi
2. Beliau juga Seorang Rasul
3. Beliau juga Seorang dari Sahabat Rasululloh.

Untuk Nomor 1 dan 2 tentu sudah jelas bagi kita. Tapi yang nomor 3 yang masih menjadi pertanyaan. Nabi Isa adalah seorang dari Sahabat Rasulullah. Kok bisa?? Ya tentu bisa. Bukankah Nabi Isa bertemu dengan Rasullullah, Beriman kepadanya, dan nanti beliau akan mati dalam keadaan Muslim.

Nabi Isa bertemu dengan Rasulullah ktika Isra' Mi'raj dan beliau beriman padanya. Pada akhir zaman nanti beliau akan turun dan meninggal dalam keadaan muslim.

Nhah, jadi Jawabannya adalah NABI ISA 'ALAIHIS SALAM..... Semoga bermanfaat....

Daftar Pustaka Penulisan Artikel ini:
a. http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1195&bagian=0
b. http://alsofwah.or.id/
c. Catatan Pribadi


Penyusun,

Mahasiswa Muslim


Abu 'Abdillah Rizwan
Sahabat Rasulullah Yang Lebih Baik dan Mulia dari Abu Bakr Ash Shiddiq dan Umar bin Al Khoththob Radhiyallahu 'Anhuma Sahabat Rasulullah Yang Lebih Baik dan Mulia dari Abu Bakr Ash Shiddiq dan Umar bin Al Khoththob Radhiyallahu 'Anhuma Reviewed by al irtifaq on 19.25 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Tinggalkanlah Komentar yang ahsan. Buuriktum Fiih....

Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.